Rabu, 30 November 2022

Mulai Dari Diri Modul 2.3

 


Pada modul coaching untuk supervisi akademik. Pembelajaran dimulai dari diri Sendiri. Dalam perjalanan Saya sebagai seorang guru, tentunya Saya pernah mendapatkan pengalaman terkait dengan supervisi akademik sebagai salah satu cara pengembangan kompetensi diri Saya. 

Pada sesi mulai dari dari diri ini, Saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait supervisi akademik dan pengembangan kompetensi diri. 

Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri

Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Selama menjadi guru tentu Saya pernah diobservasi atau disupervisi oleh Kepala Sekolah. Perasaan saat Saya pada awal disupevisi adalah Saya merasa grogi, cemas, gugup,  karena ada seseorang yang memperhatikan dan menilai cara saya mengajar. Ada kekehawatiran apakah pembelajaran Saya sudah baik, apakah perangkat pembelajaran saya sudah baik dan benar, apakah pembelajaran . Namun saya bisa mengontrol diri saya, sehingga pembelajaran yang disupervisi berjalan dengan baik. Banyak hal yang saya temukan ketika disupervisi,untuk perbaikan pembelajaran saya kedepannya. Refleksi diri sendiri atau pun bersama murid. Dengan adanya penilaian orang ketiga, dalam hal ini Kepala sekolah tentu menjadi bahan motivasi diri untuk perbaikan ke depan.

Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.

Pengalaman Saya saat diobservasi dalam kelas adalah Kepala Sekolah duduk di belakang memperhatikan Saya mengajar. Selesai pembelajaran, Kepala Sekolah memberikan masukan untuk perbaikan pembelajaran kedepannya. Pada waktu itu, ketika Saya mengajar  tidak menjelaskan tujuan pembelajaran. Kepala Sekolah memberitahu perlu menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal pembelajaran supaya murid tahu muara pemebelajaran ini sampai dimana. Pasca obeservasi tersebut Saya berusaha memperbaiki diri. Dalam pembelajaran di kelas Saya menyampaikan tujuan pembelajaran pada awal kegiatan.

Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

Proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu Saya berkembang adalah ketika supervisi dilakukan secara berkala dan bertahap. Dimulai dengan mensupervisi perangkat pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran, LKPD, sumber belajar, serta alat evaluasi. Supervisi selanjutnya berupa supervisi pembelajaran dikelas, dan selanjutnya mensupervisi hasil refleksi pembelajaran Saya. Dengan mempertimbangkan semua kondisi hal ini idealnya dilakukan 1 kali per tahun. supervisi yang bekelanjutan dapat menjaga semangat seorang guru, perbaikan pembelajaran, dan membuat guru terus belajar.

Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Mungkin diposisi 7

 

Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

  1. Ilmu atau teknik coaching untuk supervisi akademik

  2. Mengenai keilmuan pedagogik yaitu mengenai rencana, pelaksanaan, evaluasi, bahkan refleksi dalam pembelajaran.
  3. Kompetensi sosial emosional

harapan yang ingin saya lihat pada diri saya sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul adalah saya menjadi tahu ilmu mencoching untuk supervisi akademik dan Saya bisa menerapkannya untuk perbaikan pembelajarani Saya maupun rekan sejawat di sekolah. 

kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini adalah materi lengkap menngenai supervisi dan contoh praktik supervisi yang baik. Tentunya pembelajaran pada modul ini memberi maanfaat untuk diri Saya sendiri, memberikan dampak positif pada murid saya, dan semoga Saya bisa berbagi praktik baik dengan rekan sejawat di sekolah khususnya dan rekan guru diluar sekolah.

Senin, 12 September 2022

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1




Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD) pendidikan diartikan sebagai 'tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak'. Pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. (Dasar-dasar Pendidikan  Modul 1.1-Hal 1)

Pendidikan yang menuntun yaitu pendidikan yang memfasilitasi dan melayani setiap siswa yang diharapkan dapat menebalkan budi pekerti yang baik dari setiap siswa. "Perlu diketahui bahwa budi berarti pikiran, perasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya 'tenaga'. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga" (Dasar-dasar Pendidikan  Modul 1.1-Hal 6)

1)     Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1 ?

Saya percaya bahwa niat para siswa berangkat ke sekolah adalah untuk menuntut ilmu pengetahuan. Sebelum saya mempelajari modul 1.1 ini Metode pembelajaran yang saya lakukan berpusat pada guru semata dimana proses pembelajaran terfokus pada penjelasan dari guru. Sehingga pembelajaran  monoton dan kurang menarik.Selama ini  karakteristik siswa juga tidak terlalu diperhatikan dan semua siswa dianggap sama dikarenakan saya belum memahami tentang kodrat anak, sehingga tidak ada perlakuan yang berbeda. Dalam pembelajaran saya sering marah-marah jika ada anak yang tidak fokus belajar dan tidak memahami apa yang saya jelaskan

 

2)     Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini?

Yang berubah pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari modul ini pemikiran saya tentang pendidikan menjadi berubah, bahwa pendidikan adalah proses menuntun anak didik dengan sabar dan ikhlas karena setiap anak berbeda-beda seorang pendidik hendaknya membuat pembelajaran yang menyenangkan dan pendidikan yang berpihak (menghamba) pada anak. Sebagai pendidik harus bisa menerapkan trilogi pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, yang berarti ketika guru berada di depan, seorang guru harus bisa memberi teladan atau contoh dengan tindakan yang baik.Ing Madyo Mangun Karso berarti pada saat di antara peserta didik, guru menciptakan prakarsa,ide dan membangun kemauan. Tut wuri handayani berarti dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

 

3)     Apa yang dapat segera Bapak Ibu terapkan lebih baik agar suasana kelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

Yang akan saya lakukan selanjutnya di dalam proses pembelajaran yang pertama membuat model pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi yang diharapkan dapat membuat anak lebih tertarik dengan proses pembelajaran. Selanjutnya menrapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa yang akan diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat, ide maupun gagasan. Untuk mengembalikan fokus anak dan semangat anak dalam proses pembelajaran perlu diselingi dengan ice breaking


 

Mulai Dari Diri Modul 2.3

  Pada modul   coaching   untuk supervisi akademik. Pembelajaran dimulai dari diri Sendiri. Dalam perjalanan Saya sebagai seorang guru, t...